kring…kring…bunyi belnya menyapaku
seolah mengajakku berkenalan lebih dekat
rasa-rasanya, ingin aku menjabat erat dirinya
kemudian meraih pedalnya yang begitu kokoh,
aku kayuh…kayuh dengan riang gembira
mencaricari setiap ruang kosong untuk pijakan rodanya
dan akan aku bisikkan :
mari kita dekati setiap hembusan angin
menari bersama senandung merdu
la …la…la…la
menatap taburan jejak-jejak sejarah yang membawa kita pada banyak rahasia
mungkin hitam … putih …atau bahkan abu-abu
memutaritari kota yang konon katanya tua, tapi sungguh takkan lebih tua dari bumi tempatnya berpijak
Hei, kalau begitu, apakah mungkin pemerintah juga akan memusiumkan bumi ? ah, tidak, itu tidak mungkin. Tapi pasti mungkin bagi Tuhan.
Jakarta, 18 Sept 2011